Analisis Pertandingan Liverpool 2-4 Milan (26 Jul, 2025)
## Kilas Balik Pertandingan Persahabatan: Liverpool Takluk di Hadapan Milan, Taktik Klopp Dipertanyakan**Melbourne, Australia -** Laga persahabatan pramusim antara Liverpool dan AC Milan yang digelar di Melbourne pada 26 Juli 2025, berakhir dengan kekalahan mengejutkan bagi The Reds.
Skor akhir 2-4 untuk kemenangan Rossoneri, meninggalkan banyak pertanyaan di benak para penggemar dan analis tentang persiapan Liverpool menjelang musim baru.
Pertandingan yang disiarkan langsung di ESPN ini, seharusnya menjadi ajang pemanasan dan penyempurnaan taktik bagi kedua tim.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Milan tampil lebih solid dan efektif, sementara Liverpool terlihat belum menemukan ritme permainannya.
**Babak Pertama yang Mengecewakan:**Milan langsung tancap gas sejak peluit pertama dibunyikan.
Permainan pressing tinggi yang diterapkan oleh Stefano Pioli, berhasil membuat lini tengah Liverpool kesulitan mengembangkan permainan.
Dua gol cepat di babak pertama, yang dicetak oleh Rafael Leo dan Olivier Giroud, menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan Liverpool di awal laga.
Liverpool sempat membalas melalui aksi individu Mohamed Salah, namun gol tersebut tidak mampu membangkitkan semangat tim.
Justru Milan kembali menjauh lewat gol spektakuler dari Sandro Tonali, membuat skor menjadi 1-3 hingga turun minum.
**Perubahan Taktik yang Terlambat:**Di babak kedua, Jurgen Klopp mencoba melakukan beberapa perubahan taktik dan memasukkan pemain-pemain muda untuk memberikan energi baru.
Hasilnya, Liverpool sedikit lebih baik dalam penguasaan bola dan menciptakan beberapa peluang.
Namun, lagi-lagi Milan yang berhasil mencetak gol, kali ini melalui pemain pengganti, Divock Origi, mantan pemain Liverpool yang tentu saja ingin membuktikan diri.
Gol Darwin Nez di menit-menit akhir, hanya menjadi hiburan semata bagi para pendukung Liverpool.
**Analisis Mendalam dan Sudut Pandang Pribadi:**Kekalahan ini jelas menjadi alarm bagi Jurgen Klopp.
Pertahanan Liverpool terlihat sangat rentan, terutama di sisi sayap.
Koordinasi antara lini tengah dan lini belakang juga perlu ditingkatkan.
Saya pribadi merasa bahwa Klopp terlalu bereksperimen dengan formasi baru di laga ini.
Padahal, yang dibutuhkan adalah memberikan kesempatan kepada para pemain inti untuk membangun chemistry dan menemukan kepercayaan diri.
Milan, di sisi lain, tampil sangat terorganisir dan efektif.
Pioli berhasil meramu taktik yang tepat untuk meredam kekuatan Liverpool dan memanfaatkan kelengahan di lini belakang mereka.
**Statistik Terperinci:*** **Penguasaan Bola:** Liverpool 58% – 42% Milan* **Tembakan ke Gawang:** Liverpool 12 – 10 Milan* **Akurasi Umpan:** Liverpool 85% – 78% Milan* **Pelanggaran:** Liverpool 10 – 12 Milan**Kesimpulan:**Laga ini menjadi pelajaran berharga bagi Liverpool.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum musim kompetisi dimulai.
Kekalahan ini juga menjadi bukti bahwa persahabatan pramusim bukanlah sekadar ajang pemanasan, tetapi juga kesempatan untuk menguji kekuatan dan kelemahan tim.
Sementara bagi Milan, kemenangan ini tentu saja akan meningkatkan moral tim dan memberikan kepercayaan diri yang lebih besar menjelang musim baru.
Apakah ini pertanda baik bagi kedua tim?
Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Rekomendasi Artikel Terkait
Bagaimana Performa 4 Quarterback Browns di Hari ke-3 Kamp Pelatihan - Mary Kay Cabot
**Bagaimana Pen…
Tanggal Publikasi:2025-07-27
Malapetaka Fantasi: Kabar Cedera Hamstring Justin Jefferson dan Mengapa CeeDee Lamb Jadi Kandidat WR1 Tersembunyi
## Mimpi Buruk …
Tanggal Publikasi:2025-07-27
Bangku kosong, tapi tak terlalu cepat, saat Contreras, Pivetta berselisih
## Buntut Fastb…
Tanggal Publikasi:2025-07-27
Pernyataan NHL tentang putusan sidang Hockey Canada
**NHL Bereaksi …
Tanggal Publikasi:2025-07-27